Friday, September 12, 2008

Juli 2009, Flyover Difungsikan

MAKASSAR, BKM -- Proses pembangunan jembatan layang (flyover) di Jl Urip Sumohardjo terus digenjot. Rencananya, megaproyek yang menelan anggaran Rp 55 miliar ini sudah bisa dilalui kendaraan Juli 2009.
Kepala Proyek Flyover dari PT Sumbersari Ciptamarga, Ismail mengatakan, target penyambungan jembatan dari sebelah barat ke timur Jl Urip sudah bisa dirunut. Dipastikan, Februari 2008 jembatan sudah tersambung, sehingga proyek hanya menunggu empat bulan untuk finishing. Saat ini pembangunan sudah rampung 41 persen.
"Kami melihat proses pengerjaan sudah cukup lancar. Semua peralatan dan material sudah disiapkan. Bisa ditarget segala jenis kendaraan sudah bisa melalui Flyover Juli 2009," kata Ismail yang dihubungi, kemarin.
Saat ini proses bor file atau pengeboran tanah untuk jembatan layang di bagian barat Jl Urip sudah selesai. Sehingga investor beralih pada proses pembangunan cor penahan tanah untuk landasan jembatan, yang ditargetkan rampung sebulan. Apalagi empat tiang beton berbentuk silang dan satu pondasi sudah terbangun.
Begitupun di bagian timur Jl Urip. Pengerjaan bor file menunggu sebulan lagi, sehingga proses pembangunan penahan tanah akan segera dipacu. Sementara empat beton berbentuk silang, pondasi dan jembatan akan menyusul hingga Februari 2008. "Kami terus mengejar target. Karena itu proses pekerjaan dilakukan kadang hingga malam hari," terangnya.
Meski begitu, lagi-lagi Ismail mengaku terkendala pembebasan lahan. Ternyata dua lokasi, yakni tahan milik PT Lajoa depan kantor DPRD Sulsel belum dibayar Pemkot Makassar. Begitupun dengan 6 unit rumah di depan kantor Graha Pena Makassar yang juga tidak dibebaskan.
"Kenapa jalur alternatif dekat pos polisi bagian barat tidak mentok hingga ujung? Karena tanah belum dibebaskan. Begitu pula pembuatan drainase di bagian timur belum rampung, karena rumah warga juga ternyata belum dibebaskan. Jadi itulah kendala kami sekarang," katanya.
Informasi yang didapat di Bagian Pemerintahan Makassar, proses pembebasan lahan masih tertahan di Badan Pertanahan Nasional. Padahal sebelumnya, Kepala Bidang Pertanahan Imran Mansyur mengaku sudah merampungkan masalah tersebut. Bahkan ia berjanji akan melakukan pembebasan lahan secepatnya. "Kami sementara mengurusnya. Pembebasan lahan pasti kami lakukan secepatnya," janjinya. (PR4/rus)


sumber: www.beritakotamakassar.com